Beberapa waktu lalu, saya bertanya kepada sahabat saya, apakah dia percaya dengan fatwa?. Jawabnya percaya. Saya kembali bertanya, fatwa dari siapa? Apakah percaya dengan fatwa dari Al-Irsyad dan Muhammadiyah? Dia mengatakan percaya dan akan mengikutinya. Maka saya menyalaminya. Saya mengatakan selamat!, karena anda pasti akan berhenti merokok. Ia bertanya ada apa gerangan. Saya membuka berita tentang fatwa Muhammadiyah yang menyatakan haramnya merokok. Ia mengakui, merokok memang jelek dan harus berhenti merokok. Dia juga menambahkan, mulutnya bau, bajunya juga jadi bau. Istrinya pun tidak suka. Dia berjanji akan berhenti. Janji berhenti merokok selalu diikuti dengan pertanyaan: kapan? Unfortunatelly, sampai saat ini ia pun masih merokok. Saya semakin yakin, merokok itu memang penyakit. Tapi saya ngeri, jangan-jangan merokok itu bukan hanya penyakit jasmani, tapi juga penyakit hati. Ya, penyakit hati. Sungguh banyak para perokok yang TEGA meracuni anaknya, dengan cara merokok bersebel