AWAS KECOLONGAN AKIBAT DEMAM PIALA DUNIA

Demam piala dunia dapat meningkatkan risiko kecurangan dan pencurian dalam
Perusahaan. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Piala Dunia akan segera dimulai! Pastilah kita semua bersuka cita. Tapi,
buat anda yang mempunyai tanggungjawab terhadap bisnis dan kelangsungan
Perusahaan... berhati-hatilah!

Piala dunia adalah event kompetisi yang tidak lepas dari prediksi, analisis,
dan kejutan. Satu bulan penuh kita disajikan pertunjukan yang semakin hari
semakin memanas dan mendebarkan. Dalam kondisi tersebut timbulah adu pintar
dalam memprediksikan tim yang lolos dalam suatu pertandingan atau seluruh
kompetisi. Adu pintar dalam meprediksi bisa hanya berupa tebak-tebakan antar
teman sampai dengan perjudian terorganisir beromset miliaran.

Berjudi bola adalah urusan pribadi masing-masing. Namun apabila ada
orang-orang yang terkait dengan bisnis kita, baik orang internal perusahaan
atau eksternal, melakukan judi, maka hal tersebut patut kita waspadai.
Jangan sampai akibat dari perjudian tersebut membawa konsekuensi buruk
terhadap bisnis kita.

Kita tidak berpikiran negatif, tapi semua ini hanyalah langkah waspada atau
fraud deterrence terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi. Siapa
pihak-pihak yang patut diberi perhatian lebih selama piala dunia ini? Dari
pihak internal, sebutlah para pemegang dana tunai, baik itu para kasir
sampai Treasury Manager, dari collector lapangan sampai Collection Manager,
para penjaga toko yang bersentuhan dengan uang perusahaan, para Salesman
yang ikut dalam penagihan, para Sales Manager yang diserahi tanggungjawab
mengelola keuangan, para penjaga aset, penjaga gudang, bahkan para pemilik
perusahaan yang memang bebas memegang uang. Selain itu adalah pihak-pihak
yang tidak bersentuhan secara langsung, seperti pengambil keputusan dalam
procurement, maupun jabatan-jabatan "basah" lainnya yang sering dikaitkan
dengan komisi dan pemberian-pemberian di luar ketentuan formal.

Dari pihak eksternal, mereka yang patut diwaspadai adalah para
pelanggan/relasi bisnis yang kita beri kredit penjualan/TOP, karena mereka
memegang aset perusahaan berupa piutang yang jumlahnya mungkin signifikan.

Berdasarkan pengalaman lapangan (maaf tidak ada data statistiknya), setiap
ajang Piala Dunia maupun Piala Eropa berlalu, maka ada saja kasus-kasus
penggelapan, lapping, manipulasi dokumen perusahaan yang muncul yang
dilakukan oleh orang-orang internal perusahaan. Yang dilakukan eksternal
perusahaan adalah kasus pelanggan/relasi bisnis yang default/gagal bayar,
baik yang hanya terlambat/molor pembayarannya maupun sampai bangkrut tutup
usaha, bahkan pelanggan yang lari entah kemana.

Sekali lagi, kejadian diatas perlu diwaspadai oleh kita semua, dan saat
inilah waktunya kita membuat mekanisme pencegahan dengan cara melakukan
monitoring yang lebih ketat terhadap pihak internal, maupun membatasi jumlah
penjualan kredit kepada pelanggan kita yang mempunyai risiko tinggi. Selain
itu, langkah pendekatan terhadap masing-masing pribadi juga perlu dilakukan
untuk saling menasehati dan mengingatkan.

Pada akhirnya semua kembali ke kita, jangan sampai kita juga akhirnya
dimusuhi istri dan keluarga karena terkena "demam" bola diatas batas normal.

Bagaimana pendapat anda?

http://www.dikkyzulfikar.me

Comments

Popular posts from this blog

Gajah Oling: Lebih Percaya pada Pengaman Swasta

Daftar Situs yang Diblokir Indosat dan Telkom

Membunuh Busway