TELKOM Sedang Menipu atau Sedang Ditipu

Saya sudah berjuang lebih dari satu tahun hanya untuk mendapatkan billing statement telepon rumah yang seharusnya dikirimkan ke rumah saya setiap bulan oleh TELKOM. Tapi usaha tersebut tidak mendapatkan titik temu karena ketidakacuhan TELKOM yang menganggap ini hanyalah masalah sepele.

Sebagai pelanggan TELKOM kita diwajibkan membayar tagihan telepon setiap bulan, tidak boleh terlambat. Dan apabila terlambat dari batas toleransi, maka sambungan akan diputus. Jumlah yang kita bayarkan tentunya adalah jumlah tagihan atas jasa telepon yang kita pakai. Adalah kewajiban TELKOM untuk mengirimkan billing statement kepada pelanggannya, mengingat pelanggan juga sudah dikutip biaya atas pengiriman billing statement tersebut.

Tapi, sudah lebih dari 4 tahun ini saya tidak pernah mendapatkan billing statement tersebut. Usaha menelepon ke layanan telepon sampai dengan datang ke pusat layanan TELKOM pun tidak ada hasil. Hanya dijanjikan akan dikirimkan bulan depan, yang ujung-ujungnya hanya janji-janji kosong.

TELKOM menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengirimkan billing statement kepada pelanggan. Tentunya TELKOM sudah membayar jasa tersebut dengan kontrak bahwa semua billing statement dikirimkan kepada pelanggannya.

Dalam hal pelanggan sudah dikutip biaya pengiriman billing statement atau sudah menjadi hak pelanggan mendapatkan billing statement yang dikirimkan ke pelanggan, tapi pada kenyataannya tidak ada satu pun billing statement TELKOM yang sampai kepada pelanggan, maka TELKOM sudah menipu pelanggannya!.

Dalam hal pihak ketiga yang mendapatkan kontrak dari TELKOM ternyata tidak melaksanakan kontrak tersebut dengan tidak mengirimkan sebagian billing statement kepada pelanggan TELKOM, maka TELKOM telah ditipu oleh perusahaan rekanannya.

Tapi yang ironi lagi adalah, ternyata TELKOM mengetahui bahwa banyak pelanggannya yang tidak menerima tagihan dan TELKOM tidak melakukan tindakan apa-apa terhadap perusahaan rekanannya, maka TELKOM telah dengan sengaja MENIPU pelanggannya sambil membiarkan reputasinya dirusak hanya karena masalah billing statement.

Lebih parah lagi apabila pihak rekanannya punya alasan untuk tidak mengirimkan billing statement tersebut yaitu karena nilai kontrak yang ditekan habis oleh TELKOM dan atau oknum TELKOM memangkas dan mengutip uang dari rekanan.

Hai TELKOM sang perusahaan dunia!, saya tidak yakin manajemen tidak tahu hal ini. Tahu, hanya tidak mahu tahu. Kasus ini tidak terjadi hanya satu dua pelanggan, saya yakin terjadi pada jumlah pelanggan yang sangat banyak.

Comments

Anonymous said…
Pengalaman yang sama ya pak. Padahal telpon gak dipake aja tetep bayar abonemen 40-an ribu. Gimana nih Telkom ?
Anonymous said…
lebih parah ..kajadian di rumah ortu saya tagihan pd bulan agustus terdapat sambungan ke no premium call (yg tidak pernah kami hubungi) sebesar 3 jutaan.... ketika diadukan ke plasa telkom cinere ada pula pelanggan lain yg mengalami nasib sama, seorang tetangga dekat rumah pun mengalami hal yang sama. dalam surat jawaban atas complain kami dikatakan tidak ada gangguan pada jaringan telepon kami dan kami diwajibkan membayar.
ada apa dengan telkom?
Anonymous said…
yahh
telkom lg telkom lg BUMN yg tidak berpihak pada RAKYAT.
Apakah kita harus beramai2 Migrasi ke oprator swasta?
atau pelanggan sakit hati beramai2 membuat VoIP aja kali? biar TELKOM bangkrut!!!!
PT TELKOMUNIAKASI INDONESIA apa blum puas selama ini dah memonopoli jaringan telekomunikasi Indonesia?
tanya kenapa ????
BUMN yg harusnya dibentuk dan didirikan pemerintah sebagai wujud kesejakteraan rakyat kok malah ga PRO Rakyat?
Ak lucu di indonesia ku ini banyak perusahan2 dngn CAP Product Dlm negeri atau karya anak bangsa dan untuk bangsa kok malah pelayanan dan kualitasnya BURUK bahkan lebih buruk dari product impor, ironi sekali. mari Bangkit bersama berkacalah Indonesia ku.....

Popular posts from this blog

Gajah Oling: Lebih Percaya pada Pengaman Swasta

Daftar Situs yang Diblokir Indosat dan Telkom

Membunuh Busway