Banyumasan Maning dan Travel Gila
Tadi saya menggunakan travel menuju ke Purwokerto. Karena travel jurusan Purwokerto, pastilah kebanyakan penumpangnya orang Purwokerto. Jadi lah kami bereuni. Belum sampai di Purwokerto serasa sudah berada di kampung halaman. Kami ngobrol cekikikan dengan dialek Banyumasan. Dari masalah pekerjaan sampai membahas soal tarif telepon selular. Sesampainya di Purwokerto, saya diberi hidangan mendowan. Sungguh nikmat rasanya kembali ke kampung halaman. Ternyata penumpang travel di akhir minggu adalah penumpang rutin. Mereka sudah saling kenal karena sudah terbiasa pulang pergi dari rumah ke tempat pekerjaan.
Travel, dari dulu sampai kini tidak ada bedanya. Sopir travel kalau di Jakarta seperti sopir metro mini. Seakan sepanjang jalan dia sudah tahu ukurannya, dan kendaraan lain sudah tidak dianggapnya. Ngebut dan manuver tipis seperti sudah menjadi keseharian sopir travel. Hanya bisa berdoa semoga selamat sampai tujuan.
Dulu kalau mahasiswa, sering kali ke Jakarta menggunakan travel. Mereka mirip pembalap formula 1. Giliran sudah sampai di tol Cikampek, kebiasaan mereka adalah garuk-garuk kepala. Ini lah pertanda mereka sudah kelelahan dan kecapaian. Mana bisa tenang menghadapi sopir ngantuk yang tidak ngaku ngantuk.
Travel yang seperti pembalap juga masih sering saya lihat di jalan tol Cikampek dan Cipularang. Siapa lagi kalau bukan travel Jakarta Bandung yang menggunakan mobil KIA Pregio. Walaupun saya sudah kebut di atas 110, eh, masih disalip juga sama travel. Gila juga mereka. Saya sendiri tidak berani lagi memacu mobil sedan saya.
I'm home.
Travel, dari dulu sampai kini tidak ada bedanya. Sopir travel kalau di Jakarta seperti sopir metro mini. Seakan sepanjang jalan dia sudah tahu ukurannya, dan kendaraan lain sudah tidak dianggapnya. Ngebut dan manuver tipis seperti sudah menjadi keseharian sopir travel. Hanya bisa berdoa semoga selamat sampai tujuan.
Dulu kalau mahasiswa, sering kali ke Jakarta menggunakan travel. Mereka mirip pembalap formula 1. Giliran sudah sampai di tol Cikampek, kebiasaan mereka adalah garuk-garuk kepala. Ini lah pertanda mereka sudah kelelahan dan kecapaian. Mana bisa tenang menghadapi sopir ngantuk yang tidak ngaku ngantuk.
Travel yang seperti pembalap juga masih sering saya lihat di jalan tol Cikampek dan Cipularang. Siapa lagi kalau bukan travel Jakarta Bandung yang menggunakan mobil KIA Pregio. Walaupun saya sudah kebut di atas 110, eh, masih disalip juga sama travel. Gila juga mereka. Saya sendiri tidak berani lagi memacu mobil sedan saya.
I'm home.
Comments