ATM Permata VS ATM BCA
Saya adalah nasabah BCA sejak lama, sejak SMA. Wajar lah saya hapal sekali dengan ATM BCA. Saya baru saja menjadi nasabah Bank Permata, dan memanfaatkan fasilitas ATM Permata. Ternyata antara ATM BCA dan ATM Permata beda sekali dalam hal keamanannya.
Di ATM BCA, setiap transaksi harus memasukan password. Password tidak hanya dimasukan pada awal kita login, tetapi apabila kita sudah menyelesaikan satu transaksi dan ingin melakukan transaksi lagi, maka password kita kembali diverifikasi. Menurut saya ini langkah pengamanan yang bagus. Mengingat banyak sekali orang lupa dan tergesa, sehingga dia meninggalkan ATMnya di mesin ATM. Bisa dibayangkan apabila tidak ada multi entry password, maka ATM tersebut bisa dikuras habis. Dengan password yang berlapis tersebut, risiko kehilangan dana karena ATM tertinggal menjadi sangat kecil.
Di ATM Permata, pertama hanya diberlakukan satu kali password untuk seluruh transaksi, kedua adalah tidak ada konfirmasi atas transaksi yang akan kita eksekusi. Sebagai contoh apabila anda mau bayar kartu kredit. Setelah memasukan nomor kartu kredit dan jumlah uang yang disetor, ATM akan memproses, hasil proses tersebut akan dikonfirmasi kepada nasabah, apakah nomor tujuan dan jumlah sudah betul. Apabila kita tekan tombol yes, maka proses baru dijalankan. Nah, di Permata tidak berlaku demikian. Apabila kita sudah memilih nomor tujuan dan jumlah yang ditransaksikan, sistem akan langsung memproses tanpa konfirmasi terlebih dahulu.
Buat saya yang sering melakukan transaksi pembayaran lewat ATM, hal tersebut di atas menjadi mengkuatirkan. Karena kalau kita salah, pengurusannya bisa memakan waktu satu sampai dua bulan, alamaak. Jadi berhati-hati saja dalam bertransaksi.
Di ATM BCA, setiap transaksi harus memasukan password. Password tidak hanya dimasukan pada awal kita login, tetapi apabila kita sudah menyelesaikan satu transaksi dan ingin melakukan transaksi lagi, maka password kita kembali diverifikasi. Menurut saya ini langkah pengamanan yang bagus. Mengingat banyak sekali orang lupa dan tergesa, sehingga dia meninggalkan ATMnya di mesin ATM. Bisa dibayangkan apabila tidak ada multi entry password, maka ATM tersebut bisa dikuras habis. Dengan password yang berlapis tersebut, risiko kehilangan dana karena ATM tertinggal menjadi sangat kecil.
Di ATM Permata, pertama hanya diberlakukan satu kali password untuk seluruh transaksi, kedua adalah tidak ada konfirmasi atas transaksi yang akan kita eksekusi. Sebagai contoh apabila anda mau bayar kartu kredit. Setelah memasukan nomor kartu kredit dan jumlah uang yang disetor, ATM akan memproses, hasil proses tersebut akan dikonfirmasi kepada nasabah, apakah nomor tujuan dan jumlah sudah betul. Apabila kita tekan tombol yes, maka proses baru dijalankan. Nah, di Permata tidak berlaku demikian. Apabila kita sudah memilih nomor tujuan dan jumlah yang ditransaksikan, sistem akan langsung memproses tanpa konfirmasi terlebih dahulu.
Buat saya yang sering melakukan transaksi pembayaran lewat ATM, hal tersebut di atas menjadi mengkuatirkan. Karena kalau kita salah, pengurusannya bisa memakan waktu satu sampai dua bulan, alamaak. Jadi berhati-hati saja dalam bertransaksi.
Comments