Menanti Microsoft Terjun di Dunia Gratisan

Berita besar dunia teknologi informasi saat ini pastilah tawaran Microsoft untuk akuisisi Yahoo! senilai Rp410 Triliun. Silahkan memantau perkembangan akuisisi tersebut dari mulai keraguan Yahoo!, penentangan DPR-nya Amrik, gangguan dari Google, sampai Yahoo! yang gosipnya lebih suka kawinan dengan Google.

Menurut pendapat saya, apapun nanti yang akan terjadi, langkah yang diambil Microsoft menggambarkan kegusaran Microsoft atas serangan Google yang datang dari segala arah. Google di luar perhitungan siapapun bisa mengkapitalisasi kekayaan yang begitu besar dari mesin pencari. Padahal di awal berdirinya Google, mesin pencari hanyalah produk sampingan bagi Yahoo!, Alta Vista, maupun perusahaan besar lain.

Kekayaan Google yang dikumpulkan dari mesin pencari mulai digunakan untuk menyerang kedigdayaan Microsoft yang fokus kepada bisnis software. Google setelah merajai mesin pencari tengah secara ekspansif mengembangkan sayapnya ke berbagai bisnis termasuk telekomunikasi dan software.

Terobosan Google di bidang telekomunikasi, yang kabarnya akan membuat semacam cellular provider, dan handset (mungkin gratis) tentunya membuat pemain industri yang sudah ada degdegan. Bahkan Apple dengan i-phone nya juga tengah menunggu kejutan apa yang akan dibuat duet Sergey dan Larry.

Sedangkan di bisnis software, Google semakin mantap melakukan pengembangan internal dan akuisisi. Mozilla salah satu web browser sudah diakuisisi. Mozilla adalah salah satu saingan Internet Explorer-nya Microsoft. Banyak lagi software Google yang diposisikan akan berebut pasar dengan Microsoft Office seperti Docs, Calender, Gmail, dan Notebook. Selain itu beberapa software Google sudah sangat terkenal dan digunakan luas seperti YouTube, Blogger, Earth, Picasa, dan masih banyak lagi.

Semua software Google di atas semakin mudah diterima pengguna dunia karena nama besar Google dan satu alasan yang sangat membedakan dengan produk Microsoft, yaitu semuanya adalah GRATIS. Sementara Microsoft berpeluh melakukan marketing dan membasmi pembajakan, Google tidak memiliki anggaran iklan dan tidak perlu repot mengejar pembajak.

Perbedaan yang lain dari software Google dan Microsoft adalah cara akses software Google yang memanfaatkan internet. Pengguna tidak membutuhkan wahana penyimpan besar karena Google menyediakannya. Itu lah keunggulan Google. Dokumen yang kita ketik dengan software Google dapan diakses di mana pun dengan fasilitas internet dan kita tidak membutuhkan untuk membawa media penyimpan sendiri.

Kembali ke Microsoft, nampaknya Microsoft melihat cara kerja Google di atas berpotensi untuk mengganggu pasarnya di masa mendatang. Pengguna komputer masa depan akan lebih bergantung kepada jaringan internet dan akan meninggalkan media offline. Sehingga Microsoft dengan sangat berani, berdasarkan visi jangka panjang, bersedia membeli Yahoo! dengan harga premium di atas harga pasar. Seperti kita tahu, Yahoo! adalah salah satu pesaing Google yang bergerak dalam bidang bisnis yang serupa.

Selain untuk menyesuaikan dengan kecenderungan masa depan, Microsoft kelihatannya sangat ingin mendapatkan pendapatan super besar dari iklan. Microsoft begitu takjub, Perusahaan seperti Google yang didirikan dengan modal pas-pasan ternyata berhasil mengumpulkan kekayaan sebegitu cepat dan mendominasi periklanan di dunia maya. Pendapatan jenis seperti ini belum dinikmati oleh Microsoft. Microsoft masih secara tradisional mengandalkan pendapatannya dari penjualan lisensi softwarenya dari pengguna.

Bukan jamannya lagi pengguna internet dan software yang harus bayar. Jaman ini adalah era keemasan buat pengguna dan selebihnya tagihlah para pemasang iklan yang rajin berkontes di depan pengguna internet.

Tentunya dengan terjunnya Microsoft di bisnis gratisan seperti Google, pengguna lah yang akan lebih diuntungkan. Kami tunggu kedatanganmu, Microsoft, di dunia Gratisan!

Comments

Popular posts from this blog

Gajah Oling: Lebih Percaya pada Pengaman Swasta

Daftar Situs yang Diblokir Indosat dan Telkom

Membunuh Busway