Statistik Infotainment yang Meresahkan dan Gosip Baru

Berikut ini adalah data statistik perkembangan tayangan infotainment di 10 televisi swasta kita:

Tahun 2002, 24 episode perminggu, 3 episode per hari. Tahun 2003, 101 episode perminggu, 14 episode perhari. Tahun 2004, 151 episode perminggu, 22 episode per hari. Tahun 2005, 180 episode 26 episode perhari. Tahun 2007, 210 episode per minggu atau 15 jam perhari.

Selain data di atas , saya juga punya gosip lho. Tidak hanya infotainment yang bisa bergosip, berikut gosip saya:

Suatu pagi, Sang SELEBRITA terlihat GO SPOT menuju sebuah Café untuk menikmati ESPRESSO sambil memikirkan OBSESI PAGI-nya. Ketika sedang bersantai sambil mendengarkan RUMPI di meja sebelah, ia melihat seorang pria sedang melakukan KROSCEK sambil KASAK-KUSUK. Tiba-tiba si pria berteriak, HALO SELEBRITI!, katanya. Sang SELEBRITA langsung merasa WAS-WAS, bagaimana tidak sambil berteriak si pria memberikan KISS tepat di BIBIR PLUS. Ia langsung teringat I GOSIP PAGI ini di televisi tentang laki-laki yang sore kemarin meng-EXPOSE sembarangan KISS SORE-nya kepada seseorang. Serta merta ia mengeluarkan SILET dari tas-nya. Sambil CEK & RICEK, SELEBRITA mengancam men-SILAT LIDAH si Pria apabila berani mendekat. Si Pria berhenti dan meminta SELEBRITA men-INSERT- kan SILET- nya dahulu ke dalam tas, sambil menjelaskan bahwa yang di televisi hanyalah GOSIP GOKIL, artinya gosip yang bisa membunuh (go kill) dirinya. Si Pria mengatakan hanya ingin mengucapkan selamat tinggal karena akan segera GO SHOW ke bandara mengejar pesawat pulang ke Cilacap.

Silahkan mengambil kesimpulan sendiri-sendiri. Bisa senang, karena memang hobi nonton infotainment, bisa sedih karena tahu apa yang ditayangkan oleh infotainment dan apa pengaruhnya terhadap pemirsa utama acara tersebut.

Memang sih banyak juga yang positif, seperti ekspose tentang prestasi para selebriti kita baik di ajang nasional maupun internasional. Tapi, banyak juga infotainment yang mengumbar masalah pacar baru, suami baru, istri baru, mobil baru, kawin, cerai, kawin lagi, cerai lagi, bermewahan, kehidupan malam dan seterusnya.

Yang menyedihkan, kebanyakan penonton acara ini adalah ibu-ibu dan anak-anak. Ibu-ibu yang merupakan pendidik utama anak seringkali belajar banyak dari acara ini. Mereka jadi sangat permisif karena sering diberi contoh nyata oleh para selebriti. Si anak pun ikut-ikut si ibu dan senang saja menonton acara seperti ini.

Bisa dilihat sekarang hasilnya. Tanyakan kepada anak-anak anda apa cita-cita mereka. Pasti mereka akan berteriak, JADI ARTIIIIIS!!!!. Bukti lainnya, acara seperti mamamia laris manis. Terus terang, saya kuatir melihat fenomena ini.

Bagaimana pendapat anda?

Comments

Popular posts from this blog

Gajah Oling: Lebih Percaya pada Pengaman Swasta

Asal-usul Ngeles (Mengelak) & Legenda Ngeles Amrik

Designer atau Developer