Larry King: Berbicara Bukan Sekedar Ngomong
Resensi: Seni Berbicara, Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, Di mana Saja. Oleh Larry King & Bill Gilbert
Tidak bisa disangkal, berbicara adalah salah satu keahlian manusia yang sudah dilatih sejak usia balita. Tapi, walaupun terus saja sepanjang hidupnya manusia berbicara, dapat dibedakan antara orang yang “bisa” berbicara dan orang yang “tidak bisa” berbicara. Bisa jadi suara dan kalimat yang muncul dari mulut kita bukan lah sesuatu yang seharusnya, atau bukan suatu yang bermakna, atau tidak ada isinya, atau tidak ada manfaatnya, atau tidak bisa digunakan untuk mengambil manfaat, dan seterusnya. Bahkan peribahasa mengatakan, pedang yang paling tajam adalah lidah kita.
Larry King adalah seorang pembawa acara di CNN, yang acaranya meraih rating tertinggi dan merupakan satu-satunya talk show interaktif yang menjangkau dan dipancarkan di seluruh dunia. Ia sudah berpengalaman dalam profesi pembawa acara, baik di radio, televisi, seminar, dll, selama lebih dari 40 tahun.
Larry King mampu membuat aturan-aturan utama dalam seni berbicara yang menurutnya dapat menjadi kunci sukses menjadi pembicara yang baik, baik itu di dalam konteks keseharian, acara formal, maupun sebagai sebuah profesi, seperti pembawa acara.
Buku Larry King ini disusun dengan format yang menarik, karena tidak melulu bicara tentang teori bagaimana berbicara dengan baik. Bahkan bisa dikatakan hanya sedikit teori, selebihnya adalah tip-tip dan cerita tentang pengalaman King berhadapan dengan orang-orang yang menjadi lawan bicaranya baik di acara-acara talk show maupun pembicaraan tidak resminya. Judul-judul dari isi buku tersebut sangat membuat penasaran, seperti “Percakapan trendi dan ketepatan bahasa politis”, “Tamu terbaik dan terburuk saya serta alasannya”, dan masih banyak lagi.
Bagian cerita tentang pengalaman King dalam menghadapi orang lain, yang tersebar hampir di seluruh penjuru buku, adalah bagian yang paling menarik untuk disimak dan diambil pelajaran. Nampaknya, King memang sengaja menjadikan cerita-cerita tersebut sebagai alat untuk mempermudah pembaca memahami maksud King. Dari gaya penulisan tersebut, King memberikan tip-tip dan pelajaran bukan dengan apa-apa yang dilakukan oleh dirinya, tetapi dari apa-apa yang dilakukan orang-orang hebat yang ia temui dan berbicara dengan dirinya.
Buku King tentang seni berbicara ini tergolong sebagai buku yang ringkas dan padat, dituliskan dengan bahasa seadanya. Mungkin saja King lebih pandai berbicara daripada menulis, sehingga belum semua idenya dapat dituangkan dalam buku ini. Buku ini bukanlah suatu hasil riset maupun pemikiran mendalam tentang seni berbicara, lebih tepat dikatakan sebagai tip dari King. Karena buku ini mempunyai sudut pandang yang cukup sempit, yaitu King, dan budaya Amerika tentunya. Masih banyak nilia-nilai dan tip dalam berbicara yang belum dielaborasi khususnya yang terkait dengan keragamanan budaya manusia di dunia. Ada baiknya, apabila buku ini ingin menjadi buku internasional yang lebih mapan, nilai-nilai berbicara dari budaya mainstream di dunia juga diberi tempat, sebagai contoh seperti bagaimana orang Jepang berbicara, atau nilai Asia, nilai Afrika, nilai Eropa, dan seterusnya.
Dari banyak sekali pelajaran yang berharga di dalam buku King tersebut, ada beberapa hal yang saya selalu ingat dalam hal seni berbicara, yaitu antusiasme, bertanya, dan diam. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Larry King & Bill Gilbert
Seni Berbicara, Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, Di mana Saja
Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan ke 21, 2007
212 halaman
Tidak bisa disangkal, berbicara adalah salah satu keahlian manusia yang sudah dilatih sejak usia balita. Tapi, walaupun terus saja sepanjang hidupnya manusia berbicara, dapat dibedakan antara orang yang “bisa” berbicara dan orang yang “tidak bisa” berbicara. Bisa jadi suara dan kalimat yang muncul dari mulut kita bukan lah sesuatu yang seharusnya, atau bukan suatu yang bermakna, atau tidak ada isinya, atau tidak ada manfaatnya, atau tidak bisa digunakan untuk mengambil manfaat, dan seterusnya. Bahkan peribahasa mengatakan, pedang yang paling tajam adalah lidah kita.
Larry King adalah seorang pembawa acara di CNN, yang acaranya meraih rating tertinggi dan merupakan satu-satunya talk show interaktif yang menjangkau dan dipancarkan di seluruh dunia. Ia sudah berpengalaman dalam profesi pembawa acara, baik di radio, televisi, seminar, dll, selama lebih dari 40 tahun.
Larry King mampu membuat aturan-aturan utama dalam seni berbicara yang menurutnya dapat menjadi kunci sukses menjadi pembicara yang baik, baik itu di dalam konteks keseharian, acara formal, maupun sebagai sebuah profesi, seperti pembawa acara.
Buku Larry King ini disusun dengan format yang menarik, karena tidak melulu bicara tentang teori bagaimana berbicara dengan baik. Bahkan bisa dikatakan hanya sedikit teori, selebihnya adalah tip-tip dan cerita tentang pengalaman King berhadapan dengan orang-orang yang menjadi lawan bicaranya baik di acara-acara talk show maupun pembicaraan tidak resminya. Judul-judul dari isi buku tersebut sangat membuat penasaran, seperti “Percakapan trendi dan ketepatan bahasa politis”, “Tamu terbaik dan terburuk saya serta alasannya”, dan masih banyak lagi.
Bagian cerita tentang pengalaman King dalam menghadapi orang lain, yang tersebar hampir di seluruh penjuru buku, adalah bagian yang paling menarik untuk disimak dan diambil pelajaran. Nampaknya, King memang sengaja menjadikan cerita-cerita tersebut sebagai alat untuk mempermudah pembaca memahami maksud King. Dari gaya penulisan tersebut, King memberikan tip-tip dan pelajaran bukan dengan apa-apa yang dilakukan oleh dirinya, tetapi dari apa-apa yang dilakukan orang-orang hebat yang ia temui dan berbicara dengan dirinya.
Buku King tentang seni berbicara ini tergolong sebagai buku yang ringkas dan padat, dituliskan dengan bahasa seadanya. Mungkin saja King lebih pandai berbicara daripada menulis, sehingga belum semua idenya dapat dituangkan dalam buku ini. Buku ini bukanlah suatu hasil riset maupun pemikiran mendalam tentang seni berbicara, lebih tepat dikatakan sebagai tip dari King. Karena buku ini mempunyai sudut pandang yang cukup sempit, yaitu King, dan budaya Amerika tentunya. Masih banyak nilia-nilai dan tip dalam berbicara yang belum dielaborasi khususnya yang terkait dengan keragamanan budaya manusia di dunia. Ada baiknya, apabila buku ini ingin menjadi buku internasional yang lebih mapan, nilai-nilai berbicara dari budaya mainstream di dunia juga diberi tempat, sebagai contoh seperti bagaimana orang Jepang berbicara, atau nilai Asia, nilai Afrika, nilai Eropa, dan seterusnya.
Dari banyak sekali pelajaran yang berharga di dalam buku King tersebut, ada beberapa hal yang saya selalu ingat dalam hal seni berbicara, yaitu antusiasme, bertanya, dan diam. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Larry King & Bill Gilbert
Seni Berbicara, Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, Di mana Saja
Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan ke 21, 2007
212 halaman
Comments
sayang di toko buku lagi abis. hiks...
Salah satu buku komunikasi yang harus dibaca.